Wednesday, March 18, 2020

Resume Judul Buku Model Pembelajaran dengan Pendekaatan Psikoanalasis melaalu Metode Averssion Therapy &Home Work


Judul Buku : Model Pembelajaran dengan Pendekaatan Psikoanalasis melaalu Metode Averssion Therapy &Home Work
Penulis: Y. Yunie, M.Pd.
Penyelaras akhir : Andri Agus Fabianto
Penerbit : Alfabeta, CV
Tahun Terbit : 2015
Tebal : 106 halaman
Bahasa : Bahasa Indonesia
Sampul : krim
TAFSIRAN ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
Peserta didik sebagai manusia dengan memiliki segala fitrahnya tentu mereka mempunyai perasaan dan fikiran serta keinginan atau aspirasi. Mereka mempunyai kebutuhan dasar yang perlu terpeuhi (pangan, sandang, papan), kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk mendapatkaan pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya (menjadi dirinya sendiri sesuai dengan potensinya) dan yang terpenting kebutuhan untuk hak disayangi, diperhatikan oleh keluarga dan guru, sebab tahap perkembangan peserta didik SMK/SMA berada pada tahap periode perkembangan yang sangat pesat dari segala aspek(2015: 1-3)
BAB 2 : MODEL PEMBELAJARAN, PENYIMPANGAN SOSIAL, PENDEKATAN PSIKOANALISIS, METODE AVERSION THERAPY & HOMEWORK
Proses pembelajaran diharapkan dapat bermakna dan mendorong peserta didik untuk memiliki pengalaman belajarnya, proses pembelajaran harus berlangsung secara alamiah dimana peserta didik dapat merasakan dan mengalami proses tersebut. Menurut Zaenal Aqib (2002) pembelajaran yaitu upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik, unsur minimal dalam sistem pembelajaran adalah siswa, tujuan, dan prosedur sedangkan fungsi guru dapat dialihkan kepada media pengganti (2015 : 13-15)
Nilai-nilai agama menentukan prilaku anggota masyarakat, degradasi nilai-nilai agama saat ini sangat terasa dan kentara. Perilaku menyimpang dapat timbul sebagai akibat tidak sempurnanya proses sosialisasi dalam keluarga. Anak-anak yang melakukan kejahtan cenderung dari keluarga retak, yaitu keluarganya bercerai, tekanan ekonomi dan orangtua yang otoriter, jadi dapat disimpulkan bahwa, penyimpangan dapat disi mpulkan karena rendahnya pengendalian diri, baik dari dalam maupun dari luar (Yunie, 2015 : 23-26)
Pendekatan psikoanalisis menurut freud (1896) dalam willis (2011) yaitu sebagai metode penelitian proses-proses psikis, teknik untuk mengobati, dan sebagai teori kepribadian. Adversion therapy, Tehnik ini bertujuan untuk menghukum prilaku yang negatif dan memperkuat prilaku positif willis (2011) ini dapat diterapkan untuk mengubah perilaku yang kurang baik pada diri peserta didik diskolah dengan memperlihatkan suatu hukuman atau azab bagi seseorang yang berprilaku  menyimpang. Homework untuk membuat peserta didik sadar akan kewajiban nya sebagai siswa dan agar meningkatkan kapasitas berfikir peserta didik menuju kearah yang lebih baik
BAB III : DESAIN MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK SMA-SMK
Berdasarkan hasil pengujian pembelajaran untuk mengatasi penyimpangan sosial peserta didik, disrasakan efektif oleh guru dan peserta didik melalui pendekatan psikoanalisis melalui metode aversion therapy and homework ,Peserta didik dapat di obati ke adaan fisiknya,dan menimbulkan dampak yang positif dimana melalui pendekatan ini , pada aspek perubahan sikap terlihat lebih baik, peserta didik menjunjung tinggi tata kesopanan dengan berpakaian rapi, tidak merokok, bebas narkoba, dan bebas tawuran.
Berikut contoh penrapan model pembelajaran dengan pendekatan psikoanalisis yang di integrasikan kedalam mata pelajaran : materi, metode pembelaran, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran (Yunie, 2015 : 44-46). Model pebelajaran ini membuat anak akan lebih efektif dalam melakukan berbagai kegitan disekolah, dan dapat mencegah terjadinya penyimpangan sosial bagi peserta didik, paserta didik akan menuju ke arah yang lebih baik dan mengembangkan potensi mereka di bidangnya masing-masing (Yunie, 2015 : 47-48)
 BAB IV : CONTOH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN UNTUK MENGATASI PENYIMPANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK
A . pembelajaran oleh guru PAI kelas X  TKJ A,B,C, dan D di SMKN XX
Materi menghindari pergaulan bebas
- Kompetensi dasar ( kd )
3.3 Memahami manfaat dan hikmah larangan pergaulan bebas
Tujuan pemebelajaran
- Peserta didik menghindari rokok
Langkah-langkah pembelajaran
- Pendahuluan 10 menit ( guru memberitahukan kegiatan pembelajaran dan metode nya

Kegiatan inti 30 menit
- Dalam kegiatan inti, guru pai menjelaskan tentang kerugian bagi remaja yang melakukan pergauan bebas bahkan sampai pada akibat terburuknya. Dalam kegiatan inti ini banyak faktor-faktor yang mendasar seperti : menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan, mengkomunikasikan.
Penutup
- Guru memnta agar para peserta didik sekali bisa mengintrospeksi diri atas apa yang telah dilakukan dilakukan (Yunie, 2015 : 71-14)
EVALUASI

Setelah membaca buku ini “Model Pembelajaran dengan Pendekaatan Psikoanalasis melaalu Metode Averssion Therapy &Home Work” saya rasa tidak menemukan kekurangan yang berarti dalam buki ini. Kalimat asing di dalam buku pun memiliki terjemahannya, sehingga mudah dimengerti. Buku ini bermanfaat bagi Guru agar memanfaatkan berbagai macam metode pembelajaran agar peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.

SIMPULAN:
desain model pembellajaran hasil pengembangan yang sesuai dilaksankan oleh guru di SMK untuk mengatasi penyimpangan sosial peserta didik melalui pengembangan model pembelajaran melalui pendekatan pisikoanalisis dengan metode aversion theraphy and homework. Tingkat keefektifan desain model yang dihasilkan, apabila dilihat dari aspek karakter peserta didik mencegah penyimpangan, kreatifitas peserta didik, dengan keselarasan alat dan bahan, peserta didik, dari aspek karakter peseerta didik menjadi sopan dalam berbicara, hormat pada guru atau orang tua, tidak ada lagi yang merkokok disekolah, dan menggunakan media sosial dengan baik sehingga menghasilkan kreatifitas, terhindar dari tindakan narkoba, minuman keras, juga kelahi antar pelajar, hal ini merupakan perwujudan pembentukan karakter yang baik, sehingga nantinya mereka akan menjadi warga negara yang baik itu tidak secara langsung tetapi melalui pembiasaan dari lingkungan terkecil yaitu pembiasaan sifat atau sikap yang baik dari keluarga, sekolah, hingga sampai bermuara menjadi karakter warga negara yang baik.
Dampak penerapan model pembelajaran yang dihasilkan terhadap aspek: perubahan sikappenyimpangan sosial peserta didik, kreatifitas peserta didik, dengan keselarasan dukungan alat dan bahan, peeserta didik menjunjung tinggi tata kesopanan dengan berpakaian rapi, menggunakan jilbab untuk wanita, selalu mengedepankan senyum teegur dan sapa terhadap guru disekolah, dirumah dan dilingkungan yang lain, terlihat sekolah sudah bebas rokok, tidak ada peserta didik yang merokok disekolah, muncul kreatifitasnya seperti membuat jurnal online merakit jaringan komputer.
Guru produktif dan nonproduktif di SMK dapat menggunakan model pembelajaran yang dihasilkan ini sebab apabila dilihat dari tingkat keeefektifan desain model yang dihasilkan dari pengembangan model yang sudah diiplementasikan dari aspek karakter peserta didik, dapat mencegah penyimpangan sosial, menjadi sopan dalam berbicara, hormat kepada guru dan orang tua, tidak ada yang merokok lagi disekolah, dan menggunakan media sosial dengan baik sehingga menghasilkan kretifitas (Yunie, 2015 : 99-101).

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home